Tuesday, December 25, 2018

Ekonomi Politik Global: Realisme dan Merkantilisme



Realisme dalam Ekonomi Politik Global


Apa Itu Realisme dan Merkantilisme?
-          Realisme adalah usaha mendapatkan kekuatan melalu kekuatan militer atau ekonomi.
-          Merkantilisme adalah turunan realisme dalam ilmu ekonomi.

Merkantilisme muncul karena para penganut perspektif realisme percaya bahwa “negara harus bisa meraih kekuataan melalui berbagai aspek termasuk ekonomi serta melindunginya. Merkantilisme berasal dari zaman kolonial dan pemikirnya adalah Jean Baptis Colbert. Merkantilisme menggunakan konsep Zero Sum:
-          Berhasil meraih kekuatan/keuntungan : win (plus)
-          Gagal meraih kekuatan/keuntungan : lose
Dalam konsep ini tidak terdapat kerja sama, melainkan “untung dan rugi”. Konsep ini digagas oleh David Hume sebelum munculnya konsep “Absolute Advantage”.
Dalam konsep merkantilisme, dikenal  istilah “mother country” (negara induk/negara penjajag) dan “colony” (koloni/negara yang dijajah). Berdasarkan konsepnya, mother country melakukan kolonialisasi terhadap negara lain melalui kekuatan dan hegemoni yang dimiliknya, kemudian mengeruk sumber daya yang tersedia serta meningkatkan keuntungan melalui monopoli. Terdapat peraturan bahwa koloni harus berdagang dan memberikan supply sumber daya mentah kepada negara penjajah dan tidak boleh berdagang dengan sesame negara koloni.
Prinsip merkantilisme adalah melindungi kepentingan sendiri dengan melakukan proteksionis, yaitu menaikkan biaya impor dan menurunkan biaya ekspor dan adanya tarif pada balance of trade (pada masa VOC di Indonesia).

Dampak Merkantilisme
-          Terjadinya penjajahan dan terus berkembang sejak awal berkembangnya konsep merkantilisme tahun 1500an
-          Meruginya negara koloni, dan terasa dampaknya hingga sekarang
-          Terjadinya “westernisasi”
-          Terjadinya perubahan besar dalam sejarah dan peraturan politik dunia

Varian Merkantilisme dan Urutan Sistem Ekonomi Dunia
1)      Varian Merkantilisme
Merkantilisme klasik, “National Economy”, Neo-merkantilisme
2)      Skema Perkembangan (urutan) sistem ekonomi dunia


*liberalisme dan national economy diterapkan di negara/kawasan yang berbeda

Perbandingan Berbagai Varian Merkantilisme
1)      Merkantilisme Klasik – Berorientasi pada keuntungan dan peningkatan kekuasaan negara
2)      National Economy – Segala kegiatan ekonomi didasarkan rasa cinta pada negara (nasionalisme)
3)      Neo-Merkantilisme – Melakukan intervensi guna mencapai kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi

Kebijakan Terkait Neo-Merkantilisme
1)      Alexander Hamilton – menggagas neo-merkantilisme, membuat bait sentral
2)      Fredrich List – kedepankan peningkatan ekonomi dalam Agrikultur
3)      Menekankan peran negara dalam perekonomian bukan ebagai agen demi mencapai perdamaian, namun dengan tujuan mencapai kepentingan sendiri
4)      Negara berkembang dan neo merkantilisme
(a)    Memfasilitasi dan memimpin pembangunan negara. Apabila terdapat kendala, pemerintah cenderung melakukan tindakan represif
(b)   Pemerintah cenderung otoriter
(c)    Memiliki BUMN untuk meningkatkan keuntungan negara (state kapitalism)
5)      Cara negara mengintervensi Pasar menurut Neo-merkantilisme
(a)    Mengontrol  pasar (adanya regulasi)
(b)   Mengurangi pengangguran dengan membuka usaha rakyat
(c)    Adanya regulasi industry dengan melakukan pengumpulan pajak
(d)   Mengutamakan pembangunan perusahaan nasional (BUMN)
(e)    Negara mensubsidi pensiunan
(f)    Merendahkan pajak ekspor dan meninggikan biaya impor

Akibat Perkembangan Neo-Merkantilisme
1)      Development Store : Berkembangnya negara-negara berkembang ke arah ekonomi industri, umumnya pemerintah bersifat otoriter. Contoh: Taiwan, Tiongkok, Korea.
2)      State Capitalism : Mengutamakan produksi dalam negeri secara besar-besaran dengan mendorong produksi perusahaan nasional negara. Contoh: Tiongkok

Kritik Neo-Merkantilisme Terhadap Pandangan Liberal
  Menurut neo-merkantilisme, pasar perlu diintervansi, karena walaupun dapat berjalan dengan sendirinya tetap terdapat berbagai kemungkinan dan berbagai dampak negatif yang harus diminimalisir. Pemikiran pasar bebas liberalism juga dinilai merupakan padangan merkantilisme karena merupakan kerja sama untuk meningkatkan power. Selain itu, pandangan liberal terlalu bersifat utopis karena pasar tidak “sejujur” yang diasumsikan liberal.

No comments:

Post a Comment