Tuesday, December 25, 2018

Ekonomi Politik Global: Koordinasi dan Kolaborasi



Koordinasi dan Kolaborasi dalam Ekonomi Politik Global



Mengapa Negara Bekerja Sama?
      Dalam kepemilikan negara, terdapat private good yang dimiliki oleh pihak swasta yang bertujuan untuk mendapat keuntungan dan public good yang digunakan untuk kepentingan umum dan perlu disediakan negara. Untuk memenuhi penyediaan public good dan mengambil keputusan, negara perlu bekerja sama.
Contoh: Ozon diperlukan oleh secara bersama oleh seluruh dunia sehingga diperlukan kerja sama untuk melindunginya.

Bagaimana Aktor Membuat Keputusan?
Cara menjelaskan bagaimana interaksi antar aktor.
1)      Individual Decision Making
Adalah bagaimana individu mempertimbangkan keputusan sesuai keadaan.
(a)    Decision Under Certainty
Adalah keputusan yang diambil negara apabila dalam situasi terkendali.
(b)   Decision Under Risk
Adalah keputusan yang diambil negara di bawah keadaan yang berisiko atau keadaan genting. Kemungkinan adalah kemenangan mutlak atau kekalahan mutlak.
(c)    Decision Under Uncertainty
Adalah keputusan yang diambil pada keadaan tak terdua, sehingga diperlukan interdependence decision making.

2)      Interdependence Decision Making Game Theory
Game theory adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pembuatan keputusan pada saat dua pihak atau lebih berada pada posisi konflik.
(a)     Prisoner Dilemma
      Dilemma yang digambarkan dari sebuah permainan yang dianalisis dalam teori permainan yang memperlihatkan kenapa dua individu mungkin tidak akan bekerja sama. Dalam ekonomi, walaupun negara dapat bekerja sama, namun terdapat kemungkinan suatu negara akan mengkhianati yang lain (sebagai free-rider). Kerja sama sulit dilakukan karena individual lebih banyak menginginkan untung tapi takut rugi.
      Pada kasusnya, seharusnya aktor bisa bekerja sama  untuk mendapatkan hasil yang diinginkan tapi terkadang potensi keuntungan free rider membuat mereka tidak melakukannya. Dalam EPG, prisoner dilemma dapat dilihat dalam permasalahan perdagangan. Kesulitan untuk memonitor kebijakan perdagangan domestic terkadang membuat negara memutuskan untuk keluar dari komitmen perjanjian yang telah dibuat.

Contoh: perang dagang antara AS dan Tiongkok.
-          Apabila saling bekerja sama, maka akan terjadi pembagian keuntungan.
-          Apabila saling tidak bekerja sama, satu pihak akan mendapatkan keuntungan penuh sementara pihak lain akan merugi. Kondisi ini terjadi apabila salah satu pihak merasa dapat menyaingi pihak lainnya.
Jalan terbaiknya adalah dengan mengutamakan kestabilan dunia melalui institusi.

(b)  Coordination Game
      Adalah situasi dimana pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik harus memilih di antara pareto efficient outcomes, yaitu outcomes yang dimana aktor tidak bisa menjadi lebih baik jika tidak membuat pihak lain jadi buruk. Terdapat pihak yang rugi untuk mencapai suatu keuntungan, dimana suatu pihak harus tetap pada keputusannya, sehingga pihak lain mengalah. Harus ada yang mengalah, biasanya yang tidak memiliki daya jual. Pihak yang bertahan adalah pihak yang memiliki power lebih kuat dari pihak satunya.
            Dalam EPG, usaha yang dilakukan oleh negara maju dalam memilih kebijakan ekonomi makro yang saling menguntungkan adalah gambaran dari coordination games. Jika terjadi permasalahan dalam pasar finansial dan nilai tukar, respon koordinasi oleh negara—negara terkemuka adalah pilihan terbaik, tetapi setiap negara malah akan membuat kebijakan yang sesuai dengan permasalahan domestiknya.

Contoh: Sistem moneter internasional, keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa.

(c)    Assurance Game
      Situasi dimana tidak bisa memanfaatkan peluang untuk bekerja sama meski tiap aktor sama-sama memiliki satu hasil yang diinginkan, tetapi mereka tidak punya strategi dominasi. Ada situasi bekerja sama namun aktor memilih tidak bekerja sama karena adanya insentif lain. Kondisi ini dapat dianalogikan seperti dalam berburu, dimana hal yang diburu tidak didapatkan, sehingga mencari hal lain sebagai ganti hasil berburu. Dalam ekonomi, situasi yang sesungguhnya menguntungkan untuk bekerja sama, namun terdapat hal lain yang menghalangi (seperti insentif).
      Dalam EPG, dapat dilihat dalam pengaturan stabilitas financial terutama bagi para finansial besar yang seharusnya bekerja sama jika menginginkan hasil yang sama-sama diinginkan. Hal yang sama juga terjadi pada stabilitas nilai tukar, terlihat dari collapse-nya Breton Woods dan EMS, ketika negara-negara tidak bekerja sama dengan aktor dominan maka bisa saja collapse. Dengan kata lain, tidak bisa mengharapkan big brother saja dalam perekonomian.

Contoh: Pengaturan stabilitas finansial bagi pusat finansial besar. Terdapat finansial hub (kota yang memiliki institusi pelayanan finansial besar) seperti New York, London, Tokyo (IFC), Boston, Milan, Singapur, Hongkong (RFC). Jika mengharapkan bantuan negara “big brother” saja, maka ekonomi negara tidak berjalan baik.

(d)   Chicken Game
      Game yang menggabungkan 3 dimensi: kerja sama – pilihan aktor, kemampuan aktor, dan komunikasi antar aktor. Chicken game dapat dilihat saat aktor berbagi peran dalam menghadapi masalah. Harus ada yang mengalah, biasanya yang memiliki power lemah. Aktor memiliki dua strategi dominan dan 2 hasil equilibrium. Chicken game menggabungkan masalah dari Coordination Game dan free riding dari prisoner dilemma.
      Dilemma yang dianalogikan saat dua supir yang ingin mengesankan penumpangnya dan akan bertabrakan, apabila kedua pihak tetap pada posisinya maka keduanya akan rugi, sedangkan apabila satu pihak mundur tapi pihak lainnya tidak, maka akan merugikan pihak yang mundur. Cara terbaik adalah kedua belah pihak saling menghindari pertentangan dan bergerak pada jalan yang berbeda.
      Dalam EPG, (a) burden sharing antar aktor dominan; (b) masalah stabilitas finansial dan moneter internasional, Amerika Serikat dan Uni Eropa hanya akan komit jika pihak lain juga akan melakukan hal yang sama; (c) meninggalkan kerja sama internasional saat aktor tidak setuju dengan kerja sama asimetris.

(e)    Called Bluff
      Game asimetris, dimana satu aktor memiliki pilihan prisoner dilemma dan aktor lainnya dengan pilihan chicken game. Game ini adalah keadaan dimana apabila pihak kecil memiliki peluang menang lebih besar dari pihak dominan. Outcome yang mungkin adalah, player beta mendapatkan outcome yang diinginkan, sementara player alpha mendapatkan pilihan buruk kedua. Player dengan sumber lemah atau kurang bergantung pada barang (beta) bisa menjadi free rider bagi alpha.

Contoh: Trade war antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Tiongkok yang harga barangnya di bawah Amerika Serikat menyebabkan Amerika Serikat menginginkan Tiongkok menaikkan harganya agar dapat bersaing sama dengan Amerika Serikat, namun Tiongkok tetap pada posisinya.

(f)    Suasion
      Keadaan dimana aktor memiliki pilihan untuk bekerja sama dan akan untung apabila bekerja sama sedangkan aktor lainnya memiliki pilihan chicken game.

Contoh: Amerika Serikat mampu meyakinkan negara lain jika Tiongkok tak mau mengalah maka negara lain harus menerima dampaknya.

(g)   Self Help atau Institution

Self Help
      Adalah saat dimana suatu pihak lebih baik untuk melindungi dirinya sendiri dan dapat dilakukan apabila pihak tersebut memiliki keadaan yang stabil dan modal untuk mempertahankan diri.

Contoh: Hal yang dilakukan Tiongkok dalam Trade War
Karena Tiongkok memiliki pasar domestic serta faktor produksi yang kuat sehingga tidak terpengaruh dengan ancaman dan tindakan ekonomi Amerika Serikat.

      Untuk melindungi diri sendiri maka diperlukan adanya institusi.

Institusi
      Adalah wadah bagi setiap pihak untuk mendapatkan keuntungan bagi negaranya dan merupakan cara negara-negara kecil utnuk melindungi diri dari dampak trade war. Terdapat 5 pandangan mengenai institusi:
1)      Neo-realisme
Menganggap bahwa institusi bukanlah cara melindungi negara ataupun mempunyai dampak baik dalam meningkatkan power negara dan institusi hanya digunakan untuk memperkuat power negara (murni mencari keuntungan).
2)      Neo-realisme Institusional
Mempercayai rezim dapat mempengaruhi untung–rugi  dan ikut dalam institusi adalah untuk mendapat keuntungan atas dorongan adanya rezim.
3)      Neo-liberal Institusional
Institusi ada karena perlunya koordinasi dan kolaborasi yang pasti membawa pada keuntungan.
4)      Cognitivisme
Institusi ada karena para ahli yang mempromosikan dan menyebarkan pemahaman bahwa institusi memiliki dampak baik.
5)      Konstruktivisme Radikal
Institusi adalah hasil bentukan dari kebijakan sehingga institusi dianggap sebagai hasil dari konstruksi sosial.

No comments:

Post a Comment